Sabtu, 03 Januari 2015

Fujifilm X-M1, Kamera Mirrorless X-Series Ramah Kantong Berkualitas

http://images.detik.com/content/2013/12/04/1278/x5dalem-ini.jpg 

Filosofi desain yang diusung kamera ini masih sama dengan saudaranya di keluarga X-series, yakni sebuah kamera digital dengan bodi retro. Bedanya dengan kamera mirrorless seharga belasan juta rupiah seperti X-Pro1 atau X-E1 adalah, piranti berikut menyasar kalangan yang lebih luas.

Luas dalam arti tak hanya fotografer profesional saja yang disasar, melainkan juga kalangan newbie. Ya, kamera ini memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan kamera mewah lain di keluarga X-series. Ya, selain ramah dalam hal pengoperasian, X-M1 juga lebih ramah kantong.

Mudah ditebak, karena dibanderol lebih murah, ada penyesuaian di sana-sini, termasuk di tombol-tombol pengaturan yang dibenamkan, ataupun fitur-fitur di dalamnya. Namun apakah kualitas yang dihasilkan turut dikorbankan?

Pertama menilik dari sisi desain. Bobotnya tak seberapa, dibandingkan dua kamera pro X-Pro1, X-E1 atau bahkan kamera kompak premium X100s. Kamera ini memiliki bobot hanya 330 gram. Begitu ringkasnya kamera ini sehingga semua pengaturan bisa dilakukan hanya dengan satu tangan.

Kamera mirrorless Fujifilm X-M1 memang diklaim sebagai mirrorless Fujifilm yang paling enteng. Bagi sebagian pengguna mungkin masalah bobot ini menjadikan kamera kurang mantab digenggam. Tapi, keuntungannya adalah, X-M1 tidak membebani pengguna yang ingin menentengnya ke mana-mana karena cukup ringan.

Di bagian atas bodi terdapat built in flash yang bisa diaktifkan hanya dengan menekan tombol flash di sampingnya. Terdapat hot shoe, kemudian tombol on/off, tombol untuk mengatur kompensasi pencahayaan, tombol Fn untuk mengaktifkan Wifi, dan tombol dial P/S/A/M.

Lantas ada LCD seluas 3 inci di belakangnya. Di sampingnya terdapat tombol-tombol standar seperti yang ada di kamera compact. Ada juga tombol Q untuk akses cepat ke pengaturan kamera lebih lanjut serta tombol khusus untuk perekaman video.



Dapat dilihat, kamera yang dimaksud tidak memiliki viewfinder, sehingga pengguna (terpaksa) hanya bisa melakukan framing atau preview di layar LCD 3 inchnya yang memiliki resolusi 920.000 titik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar