Berfikir Induktif
Deduksi berasal dari bahasa Inggris deduction yang berarti penarikan kesimpulan dari keadaan-keadaan yang umum, menemukan yang khusus dari yang umum, lawannya induksi (Kamus Umum Bahasa Indonesia hal 273 W.J.S.Poerwadarminta. Balai Pustaka 2006)
Deduksi adalah cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola
berpikir silogismus yang secara sederhana digambarkan sebagai penyusunan
dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. Pernyataan yang mendukung
silogismus disebut premis yang kemudian dapat dibedakan sebagai premis
mayor dan premis minor. Kesimpulan merupakan pengetahuan yang didapat
dari penalaran deduktif berdasarkan kedua premis tersebut . (Filsafat Ilmu.hal 48-49 Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar Harapan. 2005)
Metode
berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang
umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya
yang khusus. (www.id.wikipedia.com). Pada
induksi kita berjalan dari bukti naik ke undang. Pada cara deduksi
adalah sebaliknya. Kita berjalan dari Undang ke bukti. Kalau kita
bertemu kecocokan antara undang dan bukti, maka barulah kita bisa
bilang, bahwa undang itu benar.
Dengan
kata lain, penalaran deduktif adalah kegiatan berpikir yang merupakan
kebalikan dari penalaran induktif. Contoh penarikan kesimpulan
berdasarkan penalaran deduktif adalah sebagi berikut :
Semua makhluk hidup perlu makan untuk mempertahankan hidup (Premis mayor)
Anton adalah seorang makhluk hidup (Premis minor)
Jadi, Anton perlu makan untuk mempertahankan hidupnya. (kesimpulan)
Atau Contoh argumen dari berpikir deduktif sebagai berikut :
1. Setiap mamalia punya sebuah jantung (Premis mayor)
2. Semua kuda adalah mamalia (Premis minor)
3.Setiap kuda punya sebuah jantung (kesimpulan )
Kesimpulan
yang diambil bahwa Anton juga perlu makan untuk mempertahankan hidupnya
adalah sah menurut penalaran deduktif, sebab kesimpulan ini ditarik
secara logis dari dua premis yang mendukungnya. Pertanyaan apakah
kesimpulan ini benar harus dikembalikan kepada kebenaran premis-premis
yang mendahuluinya. Apabila kedua premis yang mendukungnya benar maka
dapat dipastikan bahwa kesimpulan yang ditariknya juga adalah benar.
Mungkin saja kesimpulannya itu salah, meskipun kedua premisnya benar,
sekiranya cara penarikan kesimpulannya tidak sah. Ketepatan kesimpulan
bergantung pada tiga hal yaitu kebenaran premis mayor, kebenaran premis
minor, dan keabsahan dari penarikan kesimpulan tersebut.Sumber:
1. http://mynameisanggun-bukuhariananggun.blogspot.co.id/2011/12/berpikir-deduktif.html
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Pembuktian_melalui_deduksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar