Di era tahun 2012 ini memiliki sebuah gadget bukanlah hal yg waw atau hebat lagi , pasalnya setiap orang baik itu dari golongan atas sampai bawah mayoritas sudah memiliki handphone ,
Sekarang kita membahas ponsel layar sentuh berukuran layar besar atau biasa di sebut "Tablet Phone"
Memegang gadget kini bukan hanya tren, tapi bagi sebagaian masyarakat kita
telah menjadi gaya hidup. Mereka sangat aktif dengan gadget mereka , ke mana pun kapan pun dan dimana pun. Sehingga, ada yang menyebut bahwa zaman ini ada sekelompok
masyarakat yang dikenal dengan istilah "generasi menunduk" sebuah
istilah untuk menyebut pada sekelompok masyarakat yang terus menundukkan
kepalanya pada gadgetnya. Mereka itu tak terpisahkan dengan gadget bukan hanya
karena fungsinya, baik sebagai perangkat komunikasi, mencari informasi, atau
bertransaksi, tapi juga sebagai gaya hidup elite.
Salah satu gadget yang diramalkan akan menjadi bagian dari masyarakat kita
ke depan yakni komputer tablet. Dengan sifatnya yang portabel, simpel,
dan elegan, tablet menjadi tujuan perburuan masyarakat kita, dan salah satunya
untuk mendongkrak wibawa dirinya. Dalam rilis beberapa media, disebutkan bahwa
Indonesia merupakan pasar komputer tablet yang akan terus berkembang, dan
bahkan berpotensi menggerus posisi netbook di pasar negeri ini yang
selama ini jadi primadona.
Meski
demikian, ternyata masih banyak orang Indonesia yang membeli tablet karena
kebutuhan gaya hidup, bukan karena fungsi.
Seperti pada saat saya baca kompas 2012 ini, diprediksi akan ada
beberapa tablet yang diluncurkan di Indonesia. Pembeliannya diperkirakan
baru akan meningkat pada kuartal ketiga atau keempat, ketika harga tablet
itu mulai turun. Pasar perangkat tablet di Indonesia diprediksi akan booming
tahun ini dengan penjualan mencapai 860.000 unit atau melesat 100% dari
prediksi penjualan 2011 yakni sebesar 430.000 unit. Data itu dilansir PT.
GFK Retail and Technology Indonesia, sebuah perusahaan konsultan di
bidang ritel dan teknologi. Perusahaan ini juga menyimpulkan salah satu
pendorong utama pertumbuhan bisnis tablet di pasar lokal adalah adanya
pergeseran gaya hidup masyarakat yang semakin tinggi memakai internet.
Dengan ini saya menyimpulkan bahwa tablet itu skarang sudah menjadi trend para masayarakat indonesia baik kalangan atas menengah dan bawah , semuanya butuh koneksi internet untuk mengikuti perkembangan jaman dan tablet salah satu "pemuas" akan kecanduan para pecandu internet .
Nama : Tio Imam Fauzie Mata Kuliah : Ilmu Sosial
Dasar (Softskill)
NPM : 17112396
Kelas : 1KA11
Rabu, 31 Oktober 2012
Senin, 22 Oktober 2012
Kebudayaan Jawa Timur
Seni dan budaya
Kesenian Jawa Timur
Jawa Timur memiliki sejumlah kesenian khas. Ludruk merupakan salah satu
kesenian Jawa Timuran yang cukup terkenal, yakni
seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki. Berbeda dengan
ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk menceritakan kehidupan
sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor dan kritik sosial,
dan umumnya dibuka dengan Tari Remo dan parikan.
Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya,
Mojokerto, dan Jombang; meski keberadaannya semakin dikalahkan dengan
modernisasi.
Reog yang sempat diklaim sebagai tarian dari Malaysia merupakan kesenian khas Ponorogo yang telah dipatenkan sejak
tahun 2001, reog kini juga menjadi icon kesenian Jawa Timur.
Pementasan reog disertai dengan jaran kepang (kuda lumping)
yang disertai unsur-unsur gaib. Seni terkenal Jawa Timur lainnya antara lain
wayang kulit purwa gaya Jawa Timuran, topeng dalang di Madura, dan besutan. Di daerah Mataraman,
kesenian Jawa Tengahan seperti ketoprak dan wayang kulit cukup populer. Legenda
terkenal dari Jawa Timur antara lain Damarwulan, Angling
Darma, dan Sarip
Tambak-Oso.
1.0.1 Ludruk
Budaya dan adat istiadat
Kebudayaan dan adat istiadat Suku Jawa di
Jawa Timur bagian barat menerima banyak pengaruh dari Jawa Tengahan, sehingga
kawasan ini dikenal sebagai Mataraman; menunjukkan bahwa kawasan tersebut dulunya
merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Mataram. Daerah tersebut meliputi
eks-Karesidenan Madiun (Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan),
eks-Karesidenan Kediri (Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek) dan sebagian
Bojonegoro. Seperti halnya di Jawa Tengah, wayang kulit dan ketoprak cukup
populer di kawasan ini..
Adat istiadat di kawasan Tapal Kuda banyak
dipengaruhi oleh budaya Madura, mengingat besarnya populasi Suku Madura di
kawasan ini. Adat istiadat masyarakat Osing merupakan perpaduan budaya Jawa,
Madura, dan Bali. Sementara adat istiadat Suku Tengger banyak dipengaruhi oleh
budaya Hindu.
Masyarakat desa di Jawa Timur, seperti halnya
di Jawa Tengah, memiliki ikatan yang berdasarkan persahabatan dan teritorial.
Berbagai upacara adat yang diselenggarakan antara lain: tingkepan(upacara usia kehamilan
tujuh bulan bagi anak pertama), babaran (upacara menjelang lahirnya
bayi), sepasaran (upacara setelah bayi
berusia lima hari), pitonan (upacara setelah bayi
berusia tujuh bulan), sunatan, pacangan.
1.0.2 Reog Ponorogo
Senjata Jawa Timur
Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya) dengan
banyak fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantarabagian barat dan
tengah. Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena
tidak simetris di bagian pangkal yang melebar, seringkali bilahnya
berkelok-kelok, dan banyak di antaranya memiliki pamor (damascene), yaitu terlihat
serat-serat lapisan logam cerah pada helai bilah. Jenis senjata tikam yang
memiliki kemiripan dengan keris adalah badik. Senjata tikam lain asli Nusantara adalah kerambit.
1.0.3 Keris
Rumah Adat
Rumah
Adat Jawa Timur (Joglo)
Rumah joglo yang merupakan salah satu rumah adat Jawa Timur.
bentuk bangunan Jawa Timur seperti di Ngawi, Madiun, Magetan, dan Ponorogo
umumnya mirip dengan bentuk bangunan Jawa Tengah Surakarta. Bangunan ini sudah
ada sejak lama pada masa era kolonial seperti informasi yang tercatat saat
pengambilan gambar (TMII).
Masing-masing rumah adat yang ada di Indonesia memiliki ciri-ciri tersendiri dimana rumah adat Jawa Timur memiliki ciri-ciri bangunan berbentuk persegi panjang. Rumah Joglo mempunyai 16 buah tiang atau kolom sebagai penopang konstruksi atap yang terdiri dari 4 buah “saka guru” dengan masing masing tiang berukuran (15cm x 15cm) dan 12 buah tiang emper masing-masing berukuran (11cm x 11cm), serta mempunyai 5 buah “Blandar Tumpang Sari” lengkap dengan “kendhit”atau “koloran” yang berfungsi sebagai balok penyiku konstruksi utama bangunan tersebut. Keseluruhan bangunan asli menggunakan material struktur kayu jati dan mempunyai ukuran 8,4 m x 7,6 m.
Masing-masing rumah adat yang ada di Indonesia memiliki ciri-ciri tersendiri dimana rumah adat Jawa Timur memiliki ciri-ciri bangunan berbentuk persegi panjang. Rumah Joglo mempunyai 16 buah tiang atau kolom sebagai penopang konstruksi atap yang terdiri dari 4 buah “saka guru” dengan masing masing tiang berukuran (15cm x 15cm) dan 12 buah tiang emper masing-masing berukuran (11cm x 11cm), serta mempunyai 5 buah “Blandar Tumpang Sari” lengkap dengan “kendhit”atau “koloran” yang berfungsi sebagai balok penyiku konstruksi utama bangunan tersebut. Keseluruhan bangunan asli menggunakan material struktur kayu jati dan mempunyai ukuran 8,4 m x 7,6 m.
1.0.4 Rumah Joglo
Kesimpulan:
Kebudayaan jawa timur sungguh mengagumkan dari mulai adat dan istiadat serta budaya dan keramah tamah para penduduknya , tarian tarian yg di suguhkan begitu indah dari mulai reog ponorogo sampai ludruk atau ketoprak humor.
Serta rumah adatnya yg sungguh indah dilihat.
Kebudayaan jawa timur sungguh mengagumkan dari mulai adat dan istiadat serta budaya dan keramah tamah para penduduknya , tarian tarian yg di suguhkan begitu indah dari mulai reog ponorogo sampai ludruk atau ketoprak humor.
Serta rumah adatnya yg sungguh indah dilihat.
Sumber
Nama : Tio Imam Fauzie Mata Kuliah : Ilmu Sosial
Dasar (Softskill)
NPM : 17112396
Kelas : 1KA11
NPM : 17112396
Kelas : 1KA11
Langganan:
Postingan (Atom)